Menimbang Kelebihan dan Kekurangan Suntik KB
Suntik KB adalah salah satu metode kontrasepsi yang biasa digunakan untuk menunda kehamilan. Namun seperti metode kontrasepsi lainnya, suntik KB memiliki beberapa kekurangan dan tidak disarankan bagi wanita yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Suntik KB adalah kontrasepsi hormonal yang disuntikkan pada bagian tertentu tubuh seperti lengan atas, paha, atau bokong.
Setelah disuntikkan, kadar hormon akan meningkat dan kemudian menurun secara bertahap hingga suntikan selanjutnya.
Di Indonesia, berdasarkan jangka waktu, terdapat dua jenis suntik KB yang paling umum digunakan, yaitu suntik KB 1 bulan dan suntik KB 3 bulan.
Suntikan KB 3 bulan mengandung hormon progestin, sementara suntikan KB 1 bulan mengandung kombinasi hormon progestin dan hormon estrogen, dengan kadar progestin yang lebih rendah.
Suntik KB 1 Bulan
Sesuai namanya, KB ini disuntikkan tiap 30 hari sekali. Suntik KB ini bekerja dengan menghentikan pelepasan sel-sel telur dari rahim dan juga membuat cairan vagina menebal sehingga mencegah sperma bertemu dengan sel telur.
Selain itu suntikan ini juga mempertipis dinding rahim sehingga mempersulit implantasi sel telur. Jika tidak terlambat diberikan, suntikan KB bulanan ini efektif menunda kehamilan hingga 99%.
Kelebihan suntik KB 1 bulan:
Risiko gangguan menstruasi lebih kecil dibanding suntikan 3 bulan.
Aman digunakan wanita dengan HIV/AIDS yang mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).
Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil kontrasepsi setiap hari.
Kekurangan suntik KB 1 bulan:
Butuh waktu beberapa bulan untuk mengembalikan kesuburan.
Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual termasuk HIV sehingga penggunanya masih perlu menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Berpotensi mengakibatkan efek samping pendarahan serta menstruasi tidak lancar atau bahkan berhenti. Setelah suntikan dihentikan, menstruasi baru akan kembali normal sekitar 2 - 3 bulan kemudian. Beberapa wanita bisa mengalami sakit kepala, nyeri pada payudara, dan pertambahan berat badan.
Namun tidak semua wanita dapat menerima suntikan tersebut. Suntik KB 1 bulan ini sebaiknya tidak diberikan pada:
Ibu yang sedang menyusui bayi kurang dari 6 bulan.
Wanita dengan tekanan darah tinggi.
Perokok atau penderita migrain, terutama yang berusia 35 tahun ke atas.
Pengidap beberapa penyakit seperti kanker payudara, gangguan hati, penyakit jantung atau pembuluh darah.
Untuk mendapatkan hasil optimal, suntikan sebaiknya diberikan tepat waktu dan secara teratur. Jika terlambat lebih dari 7 hari dari jadwal seharusnya, maka sebaiknya gunakan kondom atau tidak berhubungan seksual hingga suntikan berikutnya.
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gangguan setelah suntikan KB.
Suntik KB 3 Bulan
Suntik KB 3 bulan bisa disuntikkan ke bokong atau di lengan atas. Ada juga yang disuntikkan ke lapisan kulit di area perut atau paha atas. Suntikan KB 3 bulan mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon progestin ke dalam pembuluh darah.
Progestin adalah hormon yang serupa dengan progesteron, yaitu hormon yang diproduksi ovarium. Progestin dalam suntik KB 3 bulan bekerja dengan menghentikan pelepasan sel telur ke dalam rahim sehingga mencegah terjadinya pembuahan. Selain itu, hormon ini juga mencegah sperma untuk mencapai sel telur dengan menebalkan cairan vagina dan mencegah pertumbuhan janin dengan menipiskan dinding rahim.
Kelebihan suntik KB 3 bulan :
Tidak berinteraksi dengan obat-obatan lain.
Relatif aman untuk ibu menyusui
Bermanfaat bagi wanita yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.
Tidak perlu repot mengingat untuk mengonsumsi pil kontrasepsi setiap hari.
Tidak perlu berhitung lebih dulu saat berhubungan seksual. Bergantung jenisnya, suntikan dapat bertahan hingga 8 – 13 minggu.
Jika ingin berhenti, tak perlu repot harus ke dokter, cukup hentikan saja pemakaiannya.
Dapat memberikan perlindungan terhadap kanker rahim dan penyakit radang panggul.
Kekurangan suntik KB 3 bulan:
Dapat mendatangkan efek samping berupa sakit kepala, kenaikan berat badan, payudara nyeri, pendarahan, dan menstruasi tidak teratur. Efek ini bisa terus terasa selama jangka waktu penyuntikan berlangsung karena kandungan suntikannya akan terus berada dalam tubuh.
Bisa memakan waktu hingga setahun setelah dihentikan jika ingin kembali subur. Hal ini membuat kontrasepsi jenis ini tidak dianjurkan untuk mereka yang ingin segera memiliki anak.
Suntikan ini diduga dapat sedikit mengurangi kepadatan tulang, namun akan segera kembali normal apabila injeksi dihentikan.
Kontrasepsi suntikan tidak memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual sehingga perlu tetap menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
Suntikan biasanya diberikan di salah satu hari di masa menstruasi. Perlindungan dari kehamilan akan langsung efektif jika suntikan diberikan pada salah satu hari selama masa 5 hari pertama periode menstruasi.
Sebaliknya, perlindungan hanya efektif setelah 7 hari jika suntikan diberikan di luar waktu menstruasi. Suntik KB 3 bulan dapat diberikan kapan saja setelah persalinan maupun keguguran. Namun jika Anda menyusui, sebaiknya suntikan diberikan 6 minggu setelah persalinan.
Akan tetapi suntik KB 3 bulan tidak tepat digunakan pada beberapa kondisi berikut:
Wanita yang merasa dirinya sedang hamil.
Wanita yang ingin siklus menstruasinya tetap teratur.
Wanita yang mengalami migrain, gangguan hati, pembekuan darah, memiliki riwayat penyakit jantung, pendarahan di antara masa menstruasi, diabetes dengan komplikasi, kanker payudara, atau berisiko tinggi mengidap osteoporosis.
Kedua jenis suntik KB ini umumnya bisa didapatkan pada dokter kandungan, dokter umum, bidan, rumah sakit, puskesmas. Jika tepat diberikan pada orang yang tidak berisiko, kontrasepsi suntik akan berperan besar dalam mengatur kehamilan.
Sumber :
Menimbang Kelebihan dan Kekurangan Suntik KB - Alodokter
http://www.alodokter.com/menimbang-kelebihan-dan-kekurangan-suntik-kb